“move on doesn’t
mean you’ll forget all memories. You’ll still remember it, but it doesn’t
affect you anymore.”
Kadang saya
berusaha keras mencari jawaban yang sebenarnya tak pantas menjadi pertanyaan, “
kenapa kita pisah?”
Ya.. pertanyaan
ini yang sering terlintas dipikiran saya, beberapa hal yang baru saya sadari
indah ketika hal tersebut telah menjadi masa lalu dan tak bisa terulang lagi
karena saya tahu dia telah menemukan tulang rusuknya. Sedih rasanya menerima
kenyataan jika ternyata saya hanya bisa menjadi kenangan yang mungkin tak
pernah dia banggakan.
"untuk kamu yang disana"
taukah kamu...
"untuk kamu yang disana"
taukah kamu...
Rindu yang tak terungkapkan, cinta yang tak kunjung mendapat dekapan, itulah definisi dari “menyakitkan”. Entah mengapa, meskipun kita sudah tak bersama lagi saya masih sering mengkhawatirkan kamu. Seringkali terpenjara pada kesalahan sendiri, saya mencintaimu, merindukanmu, dan masih enggan melupakanmu. Hanya mampu mengingat dan tak mampu mengulang kenangan. Kenapa kamu yang dulu mudah kuperhatikan sekarang malah menjauh dan seakan-akan hilang?. Kupikir tak butuh lagi alasan dan penjelasan ketika air mata ini berserakan pada saat saya memikirkanmu. Saya pikir kamu tahu jawabannya. Lalu bagaimana mungkin kamu kembali setelah luka itu??
“karena cinta
tanpa luka seperti dongeng tengah malam yang penuh dengan hal menyenangkan,
namun itu hanya khayalan.”
Jadi apa yang
harus saya lakukan?? Seberapa besar penyesalan ini,takkan pernah bisa membuatmu
kembali... hanya satu hal yang dapat saya
lakukan “ move on “
Untuk sementara
saya menangisimu, untuk kemudian hari saya akan bahagia setelah belajar tentang
luka, walau segalanya tanpamu terasa aneh tapi saya harus membiasakan itu.
Walau tak saling mengirim pesan singkat, bukan berarti saya melupakanmu. Tak saling
bersapa bukan berarti saya tidak menyebut namamu dalam doa, karena ketika pertemuan dulu denganmu sampai
perpisahan itu terjadi, hingga detik ini namamu selalu terselip dalam doa setelah nama
orangtuaku. Tak perlu memberitahu padamu kalau saya selalu membawa namamu dalam
doa, cukup Tuhan saja yang menyimpan rahasia itu. Tapi walau masih merindumu
saya akan berusaha untuk memahami semua ini. Mencoba menerima dan mengerti, dan
pada suatu hari ketika saya mengucapkan kata “rindu” takkan lagi terasa pilu
karena saya percaya saya pasti bisa melewati fase ini. Kamu bukanlah mantan,
tapi kamu adalah seseorang yang pernah saya miliki sampai suatu masa kita akan
melanjutkan jalan sendiri-sendiri. Ada saatnya kamu bertemu dengan seseorang
yang tak bertanya masa lalumu, dia yakin akan menghabiskan masa depan denganmu,
begitu juga dengan aku.
haaahhhhhh......
Ternyata luka itu membuatku dewasa. Aku selalu berharap kamu baik-baik saja, karena hanya kebahagiaanmu saja yang begitu lancar kulafalkan dalam doa. Dan aku akan berusaha keras untuk menerima semua ini menjadi bagian dari fase kehidupanku. Kehilanganmu bener-benar mengajarkan saya untuk tidak menyakiti hati orang yang benar-benar mencintai saya. Kurasa kita dipertemukan agar bisa saling memetik pelajaran, bukan untuk saling mengisi masa depan. Kebersamaan kita seperti pelajaran sejarah yang setiap waktu punya kenangan dan peristiwa yang pantas untuk diingat. Dan kamu juga mengenalkan saya pada banyak perasaan yang dulu sempat tak saya percaya.
haaahhhhhh......
Ternyata luka itu membuatku dewasa. Aku selalu berharap kamu baik-baik saja, karena hanya kebahagiaanmu saja yang begitu lancar kulafalkan dalam doa. Dan aku akan berusaha keras untuk menerima semua ini menjadi bagian dari fase kehidupanku. Kehilanganmu bener-benar mengajarkan saya untuk tidak menyakiti hati orang yang benar-benar mencintai saya. Kurasa kita dipertemukan agar bisa saling memetik pelajaran, bukan untuk saling mengisi masa depan. Kebersamaan kita seperti pelajaran sejarah yang setiap waktu punya kenangan dan peristiwa yang pantas untuk diingat. Dan kamu juga mengenalkan saya pada banyak perasaan yang dulu sempat tak saya percaya.
Terimakasih....
kamu telah menggenggam tangan saya dan menarik saya dari goa kegelapan menuju
cahaya terang, saya percaya Tuhan selalu bersama kita. Rencana-Nya pasti
indah. Kini saya akan melanjutkan hidup ini tanpamu.. semoga kamu selalu
baik-baik disana... saya tak berharap banyak dari kamu, hanya 1 hal saja yang
saya minta dari kamu, maafkanlah segala kesalahan saya, mungkin terdengar
klise,tapi ini terucap dari lubuk hati yang paling dalam..
Yaa... kita akan
berjalan tapi ga bersama, jalan kita berbeda, saya tidak akan pernah menengok
kebelakang lagi, saya akan terus maju kedepan, kalaupun sesekali saya menengok
kebelakang itu hanya sebagai pengingat agar saya tidak melakukan lagi kesalahan
yang sama. Masih dengan satu harapan itu,,suatu saat nanti kita akan bertemu lagi tapi dengan kehidupan
kita masing-masing, kamu bahagia dengannya, aku bahagia dengan pasanganku
kelak...
Amien......... :)
aku pernah merasakan nya tp tak semuluk itu...pernah beberapa jam saja jika di akumulasikan dalam beberapa hari q ketemu km....makasih km udah pergi...makasih km udah berlari...tp sayang km tak pernah jauh dati titik tengan dada ini :)
BalasHapusGmn kabar..anin
BalasHapus