Selasa

ok,, let me know.. this is about move on guys.. :)


“move on doesn’t mean you’ll forget all memories. You’ll still remember it, but it doesn’t affect you anymore.”

Kadang saya berusaha keras mencari jawaban yang sebenarnya tak pantas menjadi pertanyaan, “ kenapa kita pisah?”
Ya.. pertanyaan ini yang sering terlintas dipikiran saya, beberapa hal yang baru saya sadari indah ketika hal tersebut telah menjadi masa lalu dan tak bisa terulang lagi karena saya tahu dia telah menemukan tulang rusuknya. Sedih rasanya menerima kenyataan jika ternyata saya hanya bisa menjadi kenangan yang mungkin tak pernah dia banggakan.

"untuk kamu yang disana" 
taukah kamu...  

Rindu yang tak terungkapkan, cinta yang tak kunjung mendapat dekapan, itulah definisi dari “menyakitkan”. Entah mengapa, meskipun kita sudah tak bersama lagi saya masih sering mengkhawatirkan kamu. Seringkali terpenjara pada kesalahan sendiri, saya mencintaimu, merindukanmu, dan masih enggan melupakanmu. Hanya mampu mengingat dan tak mampu mengulang kenangan. Kenapa kamu yang dulu mudah kuperhatikan sekarang malah menjauh dan seakan-akan hilang?. Kupikir tak butuh lagi alasan dan penjelasan ketika air mata ini berserakan pada saat saya memikirkanmu. Saya pikir kamu tahu jawabannya.  Lalu bagaimana mungkin kamu kembali setelah luka itu??


“karena cinta tanpa luka seperti dongeng tengah malam yang penuh dengan hal menyenangkan, namun itu hanya khayalan.”

Jadi apa yang harus saya lakukan?? Seberapa besar penyesalan ini,takkan pernah bisa membuatmu kembali...  hanya satu hal yang dapat saya lakukan “ move on “

Untuk sementara saya menangisimu, untuk kemudian hari saya akan bahagia setelah belajar tentang luka, walau segalanya tanpamu terasa aneh tapi saya harus membiasakan itu. Walau tak saling mengirim pesan singkat, bukan berarti saya melupakanmu. Tak saling bersapa bukan berarti saya tidak menyebut namamu dalam doa, karena ketika pertemuan dulu denganmu sampai perpisahan itu terjadi, hingga detik ini namamu selalu terselip dalam doa setelah nama orangtuaku. Tak perlu memberitahu padamu kalau saya selalu membawa namamu dalam doa, cukup Tuhan saja yang menyimpan rahasia itu. Tapi walau masih merindumu saya akan berusaha untuk memahami semua ini. Mencoba menerima dan mengerti, dan pada suatu hari ketika saya mengucapkan kata “rindu” takkan lagi terasa pilu karena saya percaya saya pasti bisa melewati fase ini. Kamu bukanlah mantan, tapi kamu adalah seseorang yang pernah saya miliki sampai suatu masa kita akan melanjutkan jalan sendiri-sendiri. Ada saatnya kamu bertemu dengan seseorang yang tak bertanya masa lalumu, dia yakin akan menghabiskan masa depan denganmu, begitu juga dengan aku. 

haaahhhhhh......
Ternyata luka itu membuatku dewasa. Aku selalu berharap kamu baik-baik saja, karena hanya kebahagiaanmu saja yang begitu lancar kulafalkan dalam doa. Dan aku akan berusaha keras untuk menerima semua ini menjadi bagian dari fase kehidupanku. Kehilanganmu bener-benar mengajarkan saya untuk tidak menyakiti hati orang yang benar-benar mencintai saya. Kurasa kita dipertemukan agar bisa saling memetik pelajaran, bukan untuk saling mengisi masa depan. Kebersamaan kita seperti pelajaran sejarah yang setiap waktu punya kenangan dan peristiwa yang pantas untuk diingat. Dan kamu juga mengenalkan saya pada banyak perasaan yang dulu sempat tak saya percaya.

Terimakasih.... kamu telah menggenggam tangan saya dan menarik saya dari goa kegelapan menuju cahaya terang, saya percaya Tuhan selalu bersama kita. Rencana-Nya pasti indah. Kini saya akan melanjutkan hidup ini tanpamu.. semoga kamu selalu baik-baik disana... saya tak berharap banyak dari kamu, hanya 1 hal saja yang saya minta dari kamu, maafkanlah segala kesalahan saya, mungkin terdengar klise,tapi ini terucap dari lubuk hati yang paling dalam..

Yaa... kita akan berjalan tapi ga bersama, jalan kita berbeda, saya tidak akan pernah menengok kebelakang lagi, saya akan terus maju kedepan, kalaupun sesekali saya menengok kebelakang itu hanya sebagai pengingat agar saya tidak melakukan lagi kesalahan yang sama. Masih dengan satu harapan itu,,suatu saat nanti kita akan bertemu lagi tapi dengan kehidupan kita masing-masing, kamu bahagia dengannya, aku bahagia dengan pasanganku kelak... 
Amien.........  :)

2 komentar:

  1. aku pernah merasakan nya tp tak semuluk itu...pernah beberapa jam saja jika di akumulasikan dalam beberapa hari q ketemu km....makasih km udah pergi...makasih km udah berlari...tp sayang km tak pernah jauh dati titik tengan dada ini :)

    BalasHapus